Tidak hanya manusia, ternyata jin pun juga ikut kompetisi. Bisa jadi
bila kita tidak selalu belajar, porsi usaha kita akan diambil oleh
golongan jin. Ah mana bisa pak ? Mungkin begitu pertanyaan balik anda.
Kalau anda masih ragu dengan pernyataan saya. Mari kita buka Al Quran,
surat An Naml 27: 38-40. Anda pasti akan terkejut.Selain di Al Quran
kisah ini juga digambarkan dalam Al Kitab.
Kisah ini sangat terkenal. Saat nabi Sulaiman ingin menaklukkan ratu
Balqis dari negeri Saba. Cara yang ditempuh yakni ingin memindahkan
singgasana ratu Balqis dalam waktu dan tempo yang sesingkat-singkatnya.
Untuk mewujudkan keinginannya, nabi Sulaiman mengadakan sayembara
dihadapkan para menteri-menterinya. Kalau bahasa sekarang, melakukan
semacam tender. Siapa yang bisa memindahkan singgasana Balqis dalam
waktu singkat ?
Tantangan ini disambut antusia. Tidak hanya manusia, namun jin pun ikut.
Tidak tanggung-tanggung jin Ifrit menyanggupi dalam waktu sekejap, "
Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum
engkau berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar KUAT
untuk membawanya lagi dapat DIPERCAYA "
Mari kita perhatikan gaya jin Ifrit. Berjanji dapat memindahkan
singgasana dalam waktu singkat. Sebelum nabi Sulaiman berdiri. Sungguh
luar biasa. Menggambarkan bahwa saat itu tehnologi telah berkembang. Di
samping itu, untuk menyakinkan nabi Sulaiman. JIn Ifirit menegaskan
bahwa dirinya kuat dan dapat dipercaya. Bisakah jin Ifrit memenangkan
sayembara ini ? Ternyata tidak. Anda peserta tender yang sanggup lebih
cepat lagi. Siapakah dia ?
Dalam Al Quran disebut sebagai Ahli Kitab. Dengan tegas Ahli Kitab
menyatakan: " Aku akan datang membawa singgasana itu kepadamu, sebelum
MATAMU berkedip ". Sungguh luar biasa.
Wirausahawan budiman. Hikmah apa yang dapat dipetik dari kisah di atas ?
Pertama, biasakan melaksanakan tender atau penawaran untuk mendapatkan
pasokan bahan baku dari supplier. Tujuannya agar kita mendapatkan barang
yang berkualitas, dengan layanan cepat dan harga ekonomis.
Pelajaran kedua, dalam berbisnis kita harus mampu menyakinkan konsumen
terhadap kemampuan diri kita atau manfaat produk kepada konsumen. Dengan
sebuah janji. Namun janji itu tidak boleh sekedar bualan semata. Namun
harus didukung dengan kemampuan yang riil. Pegang integritas.
Pelajaran ketiga, sehebat apapun golonga jin. Tetap masih hebat
manusia. Ahli kitab yang dimaksud dalam kisah itu dalam bahasa kita
sekarang adalah orang yang memiliki kompetensi dan mampu bekerja secara
profesional. Sayang saat ini Ahli Kitab maknanya dipersempit hanya
menjadi orang yang ahli agama secara ritual semata.
Bagaimana dengan anda, setelah menyimak kisah di atas ? Pelajaran apa yang anda dapatkan ?
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul "KISAH JIN IFRIT IKUT TENDER". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://khoirulfatihin64.blogspot.com/2013/11/kisah-jin-ifrit-ikut-tender.html.
0 komentar
Posting Komentar